Wawancara dengan Howie Liu
co-founder and CEO of Airtable
oleh a16z speedrun • 2025-09-19

Dari spreadsheet hingga platform bernilai miliaran dolar yang mendukung alur kerja di seluruh dunia, kisah Airtable adalah tentang visi, kegigihan, dan menentang kebijaksanaan konvensional. Dalam percakapan baru-baru ini dengan a16z Speedrun, co-founder dan CEO Airtable, Howie Liu, mengupas tuntas perjalanan membangun produk horizontal di dunia yang menyuruh Anda untuk mempersempit fokus, melakukan scaling melalui siklus pasar yang brutal, dan kekuatan transformatif AI di ruang no-code. Wawasannya menawarkan masterclass dalam strategi startup, visi produk, dan pengejaran tanpa henti untuk product-market fit.
Menentang Kebijaksanaan Konvensional: Membangun Horizontal Ketika Semua Orang Mengatakan Tidak
Di awal, Airtable menghadapi rentetan saran yang menyuruh mereka untuk berspesialisasi, untuk menargetkan alur kerja atau industri tertentu. Investor, khususnya, skeptis terhadap pendekatan horizontal mereka. Tetapi Liu dan timnya melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain: potensi yang belum dimanfaatkan dari membayangkan kembali spreadsheet sebagai platform aplikasi yang kuat dan ramah pengguna. Rahasia mereka, seperti yang dijelaskan Liu, terletak pada menentang kebijaksanaan konvensional karena alasan yang baik. Mereka percaya bahwa spreadsheet, terlepas dari keterbatasannya, adalah platform aplikasi paling populer di dunia, yang digunakan oleh miliaran orang untuk membangun CRM sementara, mengelola inventaris, dan merampingkan alur kerja kreatif.
Keputusan untuk tetap horizontal bukan hanya sikap kontrarian; itu adalah taruhan pada fleksibilitas data yang melekat dan kekuatan memberdayakan pengguna untuk membangun solusi mereka sendiri. Liu menyadari bahwa "sebagian besar nilai dalam aplikasi ini adalah membuat lapisan data itu benar." Fokus pada lapisan data ini, dikombinasikan dengan antarmuka yang indah dan intuitif, menjadi pembeda inti Airtable, memungkinkan mereka untuk menangkap spektrum kasus penggunaan dan pengguna yang luas.
Wawasan Utama:
- Tantang kebijaksanaan konvensional dengan keyakinan: Jangan ikuti saran secara membabi buta; pahami mengapa Anda memilih jalan yang berbeda.
- Fokus pada masalah inti: Prioritaskan lapisan fundamental (dalam kasus Airtable, data) untuk membuka penerapan yang lebih luas.
- Lihat potensi dalam solusi yang ada: Kenali kekuatan alat seperti spreadsheet, bahkan jika tidak ideal.
Kegigihan dan Keanggunan: Menavigasi Rollercoaster Startup
Jalan menuju kesuksesan bukanlah garis lurus, dan Liu secara jujur membahas perjalanan rollercoaster yang merupakan kehidupan startup. Dari menavigasi pertumbuhan pesat hingga membuat keputusan sulit selama penurunan ekonomi, Airtable menghadapi tantangan yang adil. Ada momen kegembiraan yang luar biasa diikuti oleh lembah kesedihan. Yang terpenting, Liu menekankan pentingnya kegigihan, menyatakan bahwa "memiliki kegigihan mungkin merupakan keterampilan terpenting untuk berhasil di dunia startup."
Airtable bahkan harus menjalani dua putaran PHK setelah mengalami pertumbuhan eksponensial selama tahun-tahun boom puncak. Kemampuan untuk menavigasi siklus ini, untuk mengurangi pengeluaran bila perlu sambil tetap mempertahankan semangat kreatif dan inovatif, terbukti penting untuk kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan. Pengalaman ini menggarisbawahi perlunya tidak hanya menanggung rasa sakit tetapi juga menemukan ketenangan di tengah kekacauan, yang memungkinkan pivot kreatif dan perubahan strategis.
Pelajaran Utama:
- Kegigihan adalah yang terpenting: Bersiaplah untuk kemunduran dan kembangkan ketahanan untuk mendorongnya.
- Rangkul rollercoaster: Pahami bahwa pasang surut tidak bisa dihindari; jangan biarkan kemunduran sementara menggagalkan Anda.
- Temukan ketenangan dalam kekacauan: Prioritaskan kesejahteraan mental dan ciptakan ruang untuk pemecahan masalah kreatif.
Kelahiran Kembali AI-Native: Membakar Perahu untuk Masa Depan
Dalam langkah yang menunjukkan visi yang berani dan kesediaan untuk mengganggu kesuksesan mereka sendiri, Airtable merangkul kekuatan transformatif AI, pada dasarnya meluncurkan kembali sebagai platform AI-native. Liu melihat potensi pembangunan aplikasi agentik untuk merevolusi ruang no-code dan percaya bahwa perubahan mendasar diperlukan untuk tetap unggul. Alih-alih memperlakukan AI sebagai fitur tambahan, mereka mengintegrasikannya secara mendalam ke dalam produk, bahkan menyerap biaya inferensi ke dalam semua paket. Keputusan ini, meskipun berpotensi memengaruhi profitabilitas jangka pendek, menggarisbawahi komitmen mereka pada masa depan di mana pembangunan aplikasi intuitif, mudah diakses, dan didukung oleh AI.
Pergeseran ini bukan hanya tentang menambahkan AI ke situs web; itu tentang membayangkan kembali seluruh pengalaman produk. Melihat potensi produk "vibe coding" seperti Cursor dan Windsurf, Liu menyadari pengalaman pengguna Airtable harus terasa seperti berkomunikasi dengan agen pembuat aplikasi. Bahkan menjadi yang sudah mapan, Airtable perlu mempertimbangkan bentuk faktor baru terbaik untuk produk kategorinya. Bersedia untuk "membakar perahu" pada produk saat ini akan membuat lompatan yang diperlukan.
Perubahan Utama:
- Dengan berani merangkul teknologi disruptif: Jangan hanya menambahkan AI; integrasikan secara mendalam ke dalam produk inti Anda.
- Bayangkan kembali pengalaman pengguna: Jelajahi paradigma baru dan tantang asumsi yang ada.
- Bersedia mengorbankan keuntungan jangka pendek untuk visi jangka panjang: Prioritaskan taruhan strategis di atas keuntungan langsung.
"Hidup adalah tentang membuat seperti kadang-kadang pilihan sulit di mana seperti maksudku pada saat itu tidak ada seperti bukti sempurna bahwa seperti aku bisa sukses melakukan startup. Aku hanya seperti pada saat itu aku seperti harus membuat lompatan." - Howie Liu


